Assalammu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..
Selamat datang di blog miRanita....salam kenal yah...
Blog ini saya buat hanya untuk mengisi kekosongan waktu saya dengan sedikit menorehkan kata-kata yang di entri oleh jari jemari saya melalui mylepi yang selalu setia kalau saya lagi bingung mo ngapain...
Yang mo baca-baca monggo mawon...dan kalo bisa tinggalkan jejak yah..dengan menulis komentar...
selamat membaca...semoga bermanfaat...

Minggu, 28 Maret 2010

Dyspepsia

Dyspepsia?..
kata itu yang saya temukan di surat keterangan dokter yang baru saya baca padahal sudah saya terima beberapa hari yang lalu, karena penasaran tengtang penyakit apa yang saya derita. Dan ternyata Dyspepsia...kemudian saya langsung cari di internet tentang hal tersebut.Semoga bisa menambah ilmu dan pengetahuan kita .


Ternyata dyspepsia itu adalah penyakit yang menyerang usus dan mengindikasikan abnormalitas dalam sistem pencernaan. Dyspepsia lebih sering dikenal dengan nama indigestion (gangguan pencernaan).

Dyspepsia atau istilah yang sering dimengerti masyarakat sebagai maag atau penyakit lambung, adalah kumpulan gejala yang dirasakan sebagai nyeri terutama di ulu hati, orang yang terserang penyakit ini biasanya sering mual, muntah, rasa penuh, dan rasa tidak nyaman.

Ada beberapa hal yang berpengaruh terhadap timbulnya dyspepsia ini.
Penyebab dyspepsia atau maag :
1. Pengeluaran asam lambung berlebih
2. Pertahanan dinding lambung yang lemah
3. Infeksi helicobacter pylory (sejenis bacteri yang hidup di dalam lambung, dalam jumlah kecil) ketika asam lambung yang dihasilkan lebih banyak kemudian pertahanan dinding lambung menjadi lemah, bakteri ini bisa bertambah banyak jumlahnya, apalagi disertai kebersihan makanan yang kurang
4. Gangguan gerakan saluran cerna
5. Strees psikologis.

Dyspepsia ada yang sifatnya organik dan fungsional. Namun disarankan semua penderita penyakit ini sebaiknya melakukan pemeriksaan tuntas.
Pemeriksaan yang paling kita pilih untuk melakukan pengecekan adalah dengan endoskopi yaitu memasukkan alat melalui mulut, sehingga bisa melihat kerongkongan, lambung, sampai usus 12 jari secara langsung.

Dyspepsia organik misalnya terjadi pada tukak lambung, tukak usus 12 jari, atau ada tumor, dan polip atau hemangioma. Sedangkan pada penderita dyspepsia fungsional, sebetulnya tidak ada kelainan. Kalaupun ada kelainan hanya gambaran suatu gastrotis/gambaran radang pada mukosa lambung.

Berikut ini adalah gaya hidup yang dianjurkan untuk mengelola dan mencegah timbulnya gangguan pada lambung :
1. Atur pola makan
2. Olah raga teratur
3. Hindari makanan berlemak tinggi yang menghambat pengosongan isi lambung (coklat, keju, dll)
4. Hindari makanan yang menimbulkan gas di lambung (kol, kubis, kentang, melon, semangka, dll)
5. Hindari makanan yang terlalu pedas
6. Hindari minuman dengan kadar caffeine, alkohol, dan kurangi rokok
7. Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung
8. Kelola stress psikologi se-efisien mungkin.

Pada umumnya, dyspepsia merupakan sekumpulan sindrom yang mengindikasikan suatu masalah di kerongkongan, perut, atau usus duabelas jari. Gejala utamanya adalah rasa sakit atau tidak nyaman di perut bagian atas. Tetapi, ada pula gejala-gejala lain yang menyertai gejala utama tersebut, seperti:

* heartburn (rasa panas seperti terbakar di dada bagian bawah)
* kembung
* sendawa
* cepat merasa kenyang
* mual atau muntah

Dyspepsia disebabkan oleh beragam hal yang dapat ditelusuri berdasarkan kategorinya.

1. Non-ulcer dyspepsia adalah dyspepsia yang tidak diketahui penyebabnya karena - bila diendoskopi - bagian kerongkongan, perut, atau duodenum terlihat normal, tidak menunjukkan borok sama sekali. Diperkirakan 6 dari 10 penderita dyspesia tergolong dalam kategori ini.
2. Duodenal and stomach (gastric) ulcers yakni dyspesia yang disebabkan oleh borok di usus duabelas jari atau lambung. Jenis ini kerap dinamai peptic ulcer.
3. Duodenitis and gastritis atau radang di usus duabelas jari dan/atau lambung. Radang tersebut bisa saja ringan atau parah, tergantung boroknya.
4. Acid reflux, oesophagitis and GORD. Acid reflux terjadi ketika zat asam keluar dari lambung dan naik ke kerongkongan. Acid reflux bisa menyebabkan esofagitis (radang kerongkongan) atau gastro-oesophageal reflux disease (GORD - acid reflux, dengan atau tanpa esofagitis).
5. Hiatus hernia atau lambung bagian atas menekan dada bagian bawah melalui bagian diafragma yang bermasalah. Biasanya hiatus hernia hanya menyebabkan GORD.
6. Infeksi bakteri H. pylori.
7. Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya obat-obatan anti peradangan atau obat-obatan lain (misalnya antibiotik dan steroid).

Bila Anda merasakan sakit yang tidak biasa di bagian perut Anda, segera temui dokter Anda. Sebaiknya jangan mengonsumsi obat secara sembarangan. Bisa jadi Anda mengalami apa yang dialami oleh seorang teman itu: sindrom dyspepsia.